Belakangan ini banyak muncul berita-berita tentang bahan
pengawet makanan, seperti halnya didapat dalam minuman susu sebagaimana yang
dilansir melalui pemberitaan di berbagai mass media. Sebut saja susu impor dari
negeri China.
Lalu apa yang disebut bahan pengawet makanan itu?
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang ditambahkan pada
makanan untuk mencegah atau menghambat menjadi rusak atau busuknya makanan.
Maksud dan tujuan dari pada penggunaan bahan pengawet
makanan adalah untuk memelihara kesegaran dan mencegah kerusakan makanan atau
bahan makanan. Beberapa pengawet yang termasuk antioksidan berfungsi mencegah
makanan menjadi tengik yang disebabkan oleh perubahan kimiawi dalam makanan
tersebut.
Bagaimana memilih pengawet buatan yang diizinkan?
Pengawet yang diizinkan (Permenkes No.722/1988) adalah :
Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Etil p-Hidroksi
Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalkum Nitrat,
Kalium Nitril, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit,
Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit,
Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium
PPropionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.
Bahaya penggunaan zat pengawet yang tidak diizinkan, sebagai
contoh penggunaan formalin yang sering digunakan untuk mengawetkan tahu dan mie
basah dapat menyebabkan : kanker paru-paru, gangguan pada jantung, gangguan
pada alat pencernaan, gangguan pada ginjal dll.
Penggunaan boraks atau pijer atau kie dapat menyebabkan :
gangguan pada kulit, gangguan pada otak, gangguan pada hati dll.
Formalin (Formaldehyde solution), adalah suatu
larutan yang tidak berwarna, berbau tajam yang mengandung lebih kurang 37 %
formaldehit dalam air, biasanya ditambahkan mineral 10-15 % sebagai pengawet.
Nama lain formalin : Formal, Morbicid, Methanol, Formic
aldehyde, Methyl oxide, Oxymethylene, Methyl aldehyde, Oxomethane, Formalin,
Oxomethane, Karsan, Methylene glycol, Paraforin, Polyoxymethylene glycols,
Superlysoform, Tetraoxymethylene dan Trioxane.
Penggunaan formalin : Pembunuh kuman, sehingga
dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian; Pembasmi lalat
dan berbagai serangga lain; Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,
cermin kaca dan bahan peledak; Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk
pengeras lapisan gelatin dan kertas; Bahan untuk pembuatan produk parfum; Bahan
pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku; Bahan untuk insulasi busa;
Pencegah korosi untuk sumur minyak dan Bahan perekat untuk produk kayu lapis
(plywood).
Bahaya formalin pada kesehatan : Dalam jangka
pendek (akut), bila tertelan formalin maka mulut, tenggorokan dan perut
terasa terbakar, sakit menekan, mual, muntah dan diare, dapat terjadi
pendarahan, sakit perut hebat, sakit kepala, hipotensi, (tekanan darah rendah),
kejang, tidak sadar hingga koma. Disamping itu formalin juga menyebabkan
kerusakan jantung, hati, otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan
ginjal. Jangka panjang (kronik), mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung formalin, efek sampingnya tampak setelah jangka panjang, karena
terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Timbul iritasi pada saluran pernafasan,
muntah, sakit kepala, rasa terbakar pada tenggorokan, dan rasa gatal di dada.
Pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
Tanda dan gejala keracunan formalin : Menyebabkan rasa
terbakar pada mulut, saluran pernafasan dn perut, sulit menelan, diare, sakit
perut, hipertensi, kejang dan koma. Kerusakan hati, jantung, otak, limpa,
pankreas, sistem susunan saraf pusat dan gangguan ginjal. Berdasarkan temuan
patologis, formaldehid merusak jaringan dan menyusutkan selaput lendir, juga
merusak hati, ginjal, jantung dan otak.
Pertolongan pertama pada keracunan formalin
Bila tertelan, berikan arang aktif (norit) bila tersedia.
Jangan lakukan rangsangan muntah pada korban karena akan menimbulkan risiko
trauma korosif pada saluran cerna atas. Bila gejala masih berlanjut bawa
penderita ke Puskesmas/Rumah Sakit terdekat.
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin.
Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin : 1) Tidak
rusak sampai lebih dari sebulan pada suhu kamar (25 derajad celcius), 2) Warna
bersih dan cerah, 3) Tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur, 4)
Tidak dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempat terbuka.
Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin : 1) Tekstur
lebih kenyal, 2) Tidak mudah hancur, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk, 4)
Beraroma menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri mie basah yang mengandung formalin : 1)
Tampak sangat berminyak, 2) Lebih awet dan tidak mudah basi, 3) Beraroma
menyengat karena ada formalin.
Ciri-ciri ikan basah yang mengandung formalin : 1)
Warna putih bersih dan tekstur kenyal, 2) Insang berwarna merah tua bukan merah
segar, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
Ciri-ciri ayam yang mengandung formalin : 1) Warna
putih bersih, 2) Lebih awet dan tidak mudah busuk.
Sumber : berbagai media dan brosur Badan POM RI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar